Film 3 Srikandi
Jakarta - Film '3 Srikandi' diharapkan bisa memotivasi anak muda untuk bisa berprestasi. Ada berbagai macam cara mencintai nege...
https://comal-news.blogspot.com/2016/08/film-3-srikandi.html
Jakarta - Film '3 Srikandi' diharapkan bisa memotivasi anak muda untuk bisa berprestasi. Ada berbagai macam cara mencintai negeri ini, termasuk dengan berprestasi dalam bidang olahraga.
Itulah harapan Reza Rahadian terhadap film terbarunya ini. '3 Srikandi' menurut Reza lebih bisa diterima anak muda karena penyampaiannya yang ringan.
"Film ini tidak mempunyai cerita tentang ceramah nasionalisme yang berkobar-kobar. Film ini tak mempunya pesan yang berat. Film ini punya semangat nasionalisme, namun penyampaiannya ringan. Dan itu sepertinya lebih mudah bisa diterima anak muda," ujar Reza kepada wartawan saat nonton bareng di CGV Blitz Surabaya, Sabtu (6/8/2016).
Selain meningkatkan motivasi, Reza juga menyampaikan bahwa film ini mengajarkan bahwa tak ada sesuatu yang instan, namun tak ada sesuatu yang tak mungkin. Semuanya menurut Reza selalu berproses. Dan proses menjadi jalan atau menjadi kunci untuk sesuatu yang diinginkan.
"Kita bisa mencapai titik yang kita mau, tetapi harus bekerja keras. Yang penting prosesnya," tandas Reza.
Pemutaran '3 Srikandi' memang dibarengkan menjelang HUT RI dan momen olimpiade di Rio de Janeiro. Dan itu memang disengaja karena momen di '3 Srikandi' merupaan sebuah warisan.
"Ini adalah legacy karena berdasarkan kisah nyata. Biopic ini juga merupakan penghormatan. Karena itu kami tak menargetkan jumlah penonton. Kalau penonton banyak, ya kami bersyukur," ujar sutradara Iman Brotoseno.
Iman sengaja tidak membuat cerita film nampak berat. Itu adalah salah satu unsur agar film berdasarkan kisah nyata ini bisa diterima penonton. Iman juga tidak membuat filmnya senyata mungkin.
"Pasti ada cerita yang tidak sebenarnya atau fiksi untuk dramatisasi. Yah, 30 persennya fiksi," kata Iman.
Sang sutradara juga menyuguhkan '3 Srikandi' seperti apa adanya, seperti anak muda yang bernama Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani dengan segala problematika masa mudanya.
"Ada drama percintaan, ada konflik dengan orang tua dan sebagainya. Olahraganya hanya sekitar 25 %, selebihnya drama," tandas Iman.