Banjir Rob Melanda 12 Desa Di Pesisir Kabupaten Pekalongan
Pekalongan - Meski baru diguyur hujan beberapa hari, namun kondisi wilayah pesisir Kota Santri semakin memprihatinkan. Pasalnya, tercat...
https://comal-news.blogspot.com/2017/02/banjir-rob-melanda-12-desa-di-pesisir.html
Pekalongan - Meski baru diguyur hujan beberapa hari, namun kondisi wilayah pesisir Kota Santri semakin memprihatinkan. Pasalnya, tercatat ada 12 desa di tiga kecamatan terendam rob hingga ketinggian mencapai 60 cm.
Banjir air rob kali ini diakui oleh sejumlah masyarakat tertinggi sepanjang satu tahun 2017. Peninggian jalan desa di beberapa lokasi, seperti di pesisir Tirto, membuat genangan air lari ke rumah-rumah warga, bahkan lokasi atau tempat yang sebelumnya dijadikan tempat pengungsian karena terbebas dari rendaman air, kini juga turut tergenang. Kendati permukimannya diselimuti air rob, namun sebagian besar warga tetap bertahan di rumah-rumah mereka. Masyarakat terdampak rob tetap beraktivitas di tengah kecipak rob yang setiap hari menggenangi lingkungannya.
Adapun 12 desa di tiga kecamatan yang terendam air rob diantaranya Desa Pecakaran, Pesanggrahan, Api-api, Wonokerto Kulon, Wonokerto Wetan, Tratebang, Sijambe Kecamatan Wonokerto, Kelurahan Bener Kecamatan Wiradesa, Desa Tegaldowo, Karangjompo, Mulyorejo dan Desa Jeruksari Kecamatan Tirto.
Perangkat Desa Tegaldowo, Kuntari, mengatakan, sudah satu tahun ini rob menggenang permukiman di desanya. Menurutnya, rob kali ini dinilai paling parah sejak setahun terakhir. Kedalaman rob mencapai 40 hingga 60 centimeter menggenangi rumah-rumah warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, Bambang Sujatmiko disela-sela kunjungannya mendampingi Bupati pekalongan Asip Kholbihi di daerah banjir rob mengaku banjir rob kali ini merendam 12 desa yang ada di tiga kecamatan.
“Untuk mengurangi air dalam jangka panjang akan dibangun tanggul sepanjang daerah pesisir Siwalan, Wonokerto dan Tirto. Pembangunan tanggul tersebut bekerjasama dengan Belanda. Kemudian air tersebut akan disedot menggunakan pompa untuk dikeluarkan kembali ke laut,” terangnya.
Adanya bencana banjir tersebut kini BPBD Kabupaten Pekalongan sudah menyalurkan sejumlah makanan instan sebagai penambah asupan gizi masyarakat. “Bantuan sudah kami salurkan kepada masyarakat yang terkena banjir rob,” lanjutnya.
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi ketika kunjungan ke Desa Karangjompo, Kecamatan Tirto mengatakan untuk mengatasi rob dalam waktu dekat ini akan dibangun tanggul disepanjang tepi pesisir bekerjasama dengan negara Belanda. Kemudian air yang ada di pemukiman akan dikeluarkan melalui pompa.
“Mudah-mudah ini dapat mengatasi banjir rob yang melanda wilayah Kabupaten Pekalongan,” ungkap Asip ketika didepan warga Desa Karangjompo, Tirto.