Festival Mangga Pemalang, Lapangan Desa Penggarit 5 - 6 November 2016
Pemalang - Desa Penggarit yang berada di kecamatan Taman memproklamirkan diri sebagai kampung mangga, akan mengadakan Festival Mang...
https://comal-news.blogspot.com/2016/11/festival-mangga-pemalang-lapangan-desa.html
Pemalang - Desa Penggarit yang berada di kecamatan Taman memproklamirkan diri sebagai kampung mangga, akan mengadakan Festival Mangga Pertama kali di Indonesia. Hal ini sebenarnya tidak mengherankan mengingat di desa Penggarit terdapat kurang lebih 51 (lima puluh satu) Ha kebun mangga dan sekitar 10.000 (sepuluh ribu) pohon di pekarangan rumah penduduk.
Karena potensi mangga yang ada di desa Penggarit yang sedemikian besar, kemudian melatarbelakangi diadakannya festival mangga ini. Juga dipengaruhi oleh keprihatinan para petani mangga di Pemalang, bahwa mangga produksi perkebunan Pemalang diakui bahkan di beri merk produk perkebunan dari daerah lain. Maka dengan adanya festival mangga Penggarit ini, diharapkan akan membuka mata masyarakat bahwa mangga yang selama ini terkenal manis dan enak itu berasal dari Pemalang.
Festival Mangga Penggarit ini merupakan festival mangga pertama kali di Indonesia. Rencananya akan diselenggarakan hari Sabtu dan Minggu, tanggal 5 - 6 November 2016, dipusatkan di lapangan desa Penggarit, selain festival tentunya akan digelar produk produk lokal dan olahan mangga.
Dalam festival ini, rencananya diadakan semacam prosesi ritual 'pengantin mangga'. Dimana akan disandingkan Pangeran Wirasangka dengan Dewi Arumanis. Nama Wirasangka dan Arumanis diambil dari nama jenis mangga yang apabila dikawinkan (melalui okulasi) akan menghasilkan mangga Istana. Pengantin tersebut akan diarak keliling desa mulai dari makam Pangeran Benowo menuju lapangan desa Penggarit. Sampai di lapangan mempelai masuk dalam gunungan mangga. Setelah selesai ritual, mangga yang ada digunungan tersebut akan dibagi bagikan ke pengunjung.
Sebanyak 50 stand yang terbuat dari bambu sudah berdiri di lapangan Desa Penggarit, Kecamatan Taman. Dari 50 stand itu, 10 diantaranya dipersiapkan untuk pameran hasil bumi khususnya buah mangga dari petani mangga seluruh Pemalang. 30 stand untuk pameran produk unggulan desa, serta 10 stand untuk produk unggulan khas Pemalang lainnya.
Terkait dengan tata acara festival, ketua penyelenggara, Imam Wibowo yang juga Kepala Desa Penggarit mengatakan, pada hari pertama yaitu tanggal 5 November, setelah dibuka oleh Menteri Desa, Eko Putro Sandjoyo, kegiatan festival dilanjutkan dengan acara pemecahan rekor MURI “Makan Buah Massal Dengan Cara Diputar” yang melibatkan 2.000 lebih orang.
Imam menambahkan, untuk memecahkan rekor tersebut panitia telah menyiapkan 3 ton lebih buah mangga. Mangga tersebut nantinya akan digunakan untuk membuat gunungan mangga yang kemudian akan dimakan dengan cara diputar untuk memecahan rekor MURI yang dimaksud.